Rabu, 21 Januari 2015

Kisah Bripda Taufik berawal dari Pramuka


Yogyakarta-Bripda Taufik seorang anggota Polisi Polda DIY yang tinggal di kandang sapi ternyata memang bercita-cita menjadi polisi semenjak kecil. Meskipun dengan kondisi ekonomi yang sulit, Bripda Taufik tetap bertekad untuk mewujudkan impianya tersebut.
Cita-cita itu bermula saat dirinya menjadi anggota Pramuka. Yang kemudian terdapat kegiatan dalam kegiatan pramuka tersebut yang membuat cita-cita Bripda dengan nama lengkap Muhammad Taufik Hidayat semakin kuat.
“Waktu itu di pramuka ada pendaftaran Saka Bhayangkara bagi pramuka yang minat dan bakat di kepolisian. Jadi sering kegiatan dengan polisi jadi semakin semangat lagi. Memang Sama sekali tidak terbayang yang jelas ada niat dan keyakinan saya langsung daftar banyak yang support saya makanya saya yakin dan saya pasti bisa dan bisa ikut tes bersama teman saya,” Cerita Bripda Taufik.
Sebelum menjadi anggota Polisi, anak pertama dari empat bersaudara ini bekerja di bekas sekolahnya yaitu SMK Seyegan 1 sebagai pembina Pramuka dan merangkap asisten perpustakaan. Dengan pekerjaan itu Bripda Taufik mendapat honor sebesar Rp.700 ribu perbulanya.
Baru pada awal Desember 2014 Taufik Keluar dari pekerjaanya dan memutuskan untuk mendaftar sebagai anggota Polisi di Mapolda DIY. Taufik akhirnya lolos, dan kemudian mengikuti pendidikan kepolisian.
Setelah mengenyam pendidikan di Sekolah Polisi Negara dengan pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda), Taufik kemudian bertugas di Direktorat Sabhara Polda DIY. Saat berdinas disinilah akhirnya kisah hidup Taufik terkuak.
Awalnya karena sering terlambat masuk dinas, atasan taufik di Kepolisian curiga. Kemudian taufik menjelaskan bahwa dirinya tidak mempunyai motor, dan harus berjalan kaki sepanjang 7 kilometer dari rumah untuk sampai di Mapolda. Karena tidak percaya,Wasir Sabhara akhirnya mengecek langsung , dan mengetahui keadaan rumah Bripda taufik Akhirnya Wasir Sabhara pun meminjamkan motornya pada Taufik.
Ketika kabar Mengenai Bripda Taufik mulai menyebar di berbagai Media Nasional. Gubernur Jakarta, Ahok juga berkeinginan untuk menyumbang motor kepada Taufik.
Begitulah awal mula Kisah pemuda kelahiran 20 Maret 1995 Menjadi seorang Polisi. Dengan kondisi serba kekurangan dirinya tetap mempunyai tekad yang kuat untuk menjadi seorang polisi.
“Saya Ingin membuktikan kepada adik saya, walaupun kondisi ekonomi sulit, jangan sampai terpuruk dengan keadaan. Harus bangkit dari keterpurukan ini seperti saya jadi polisi,” pungkasnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar